Rahasia Budidaya Padi Gunung Dari Orang Dayak

Sudah bukan sebuah rahasia lagi jika orang kalimantan kebanyakan adalah orang yang suka bercocok tanam sejak nenek moyangnya. Ciri khas orang kalimantan bercocok tanam adalah tanpa adanya pengemburan lahan seperti dicangkul dan di pupuk orang tradisional tidak mengenal itu karena bagi mereka jika tanah sudah gersang sebaiknya ditinggalkan.

Orang kalimantan biasanya menanam dan memanen padi hanya satu tahun sekali yang awal nya dimulai dari:
Bulan Agustus sampai September
Agustus adalah bulan dimana mereka mulai membersihkan lahan yang akan mereka gunakan sebagai tempat menanam padi, biasanya adalah hutan yang baru bisa juga hutan bekas ditanam padi beberapa belas tahun silam. Sedangkan bulan September adalah bulan untuk menebang pepohonan yang ada di calon lokasi ladang.
Bulan Oktober akhir
Biasanya dibulan ini ladang akan dibakar karena disaat ini musim kemarau biasanya di kalimantan.
Bulan November
Padi akan mulai ditanam dan menanam padi ini biasanya dilakukan bergotong royong. Lelaki khusus membuat lubang tanam dan wanita khusus membuat bibit kedalam lubang yang telah dibuat, tradisi gotong royong ini dinamakan manugal.
Desember sampai April
Biasanya jika ada banyak rumput akan dilakukan pembersihan
Mei dan Juli
Panen raya terjadi kisaran dibulan ini tergantung jenis padinya karena padi gunung ada yang cepat matang dan ada juga yang belakangan.


Begitulah cara orang dayak menanam padi gunung dikalimantan mereka biasanya tidak menjual hasil panennya namun digunakan untuk mereka sehari hari dan sebagian untuk bibit dimusim yang mendatang lagi.